Bag om Ruang Tanpa Spasi
Andra melihat jasad-jasad muda itu. Kemudian ia menangis. Saat itu juga ia sadar, batinnya sudah kosong dan jiwanya sudah lelah. Setiap mengingat dan mendengar tentang sebuah kematian, dia selalu merasa mual, seperti diserang stres yang berat, keringatan dan sesak. Bagi seorang Andra, hidup seperti tak lagi memiliki arti, kalau pada akhirnya kita akan berjumpa dengan kematian, kenapa harus ada kelahiran?
Andra tengah berada di puncak dunia. Namun batinnya berada pada titik paling rendah sebagai manusia, karena malam ini ia menemukan bahwa sebagai manusia sungguh ia merasa sangat kecil di hadapan Tuhan.
Ketika cinta itu bersikap universal, menembus segala batas, lalu kenapa cinta kemudian harus dibatasi oleh sekat-sekat perbedaan? Mengapa banyak penderitaan dalam hidup manusia? Dimana Tuhan?
Mampukah seorang Andra, si manusia dengan sejuta pertanyaan dan batin kaya menemukan jawaban kekosongan batin nya?
Vis mere